MATAJABAR.COM, TARUMAJAYA – PT PLN ( Persero) Unit Induk Pelayanan Pembangunan UPP-JBB III dibawah tekanan sejumlah warga terdampak pembangunan SUTT 150.000 Volt Muara Tawar Incomer tetap akan melanjutkan Progres pembangunan menara SUTT di Kampung Pomahanan Dusun 1 Desa Setia Mulya Kecamatan Tarumajaya dibawah pengawalan Polres Metro Bekasi. Senen, 26/8/24.
Pengawalan Ketat dari Jajaran Polres Metro Bekasi dan Polsek Tarumajaya mendapat reaksi keras dari Ketua Aliansi Masyarakat Desa Setia Mulya, Mulyadi alias Boy dan seorang Anggota aktif TNI AD, Pelda Haris.
Keduanya bersikeras meminta agar rencana pembangunan menara SUTT di tiga titik dihentikan sebelum adanya penyelesaian antara Masyarakat terdampak dengan pihak PT PLN UIP JBB 3.
Sementara dari pihak PT PLN dengan tegas menyatakan bahwa pihaknya telah melaksanakan prosedur secara administrasi maupun legalitas yang sah sehingga warga terdampak diluar area tersebut tidak punya kapasitas kewenangan untuk menghentikan proyek yang disebutnya sebagai Proyek Strategis Negara.
“Jadi silahkan warga yang tidak terima untuk melayangkan gugatan ke pengadilan, hal ini juga berkaitan dengan surat somasi warga yang diberikan ke pihak PT PLN karena kita juga sudah beberapa kali melakukan pertemuan tapi tidak mencapai kata mufakat” ujar salah satu staf PLN saat terjadi perdebatan dengan warga.
Hal yang sama dilontarkan kan aparat kepolisian Polres Metro Bekasi dan Polsek Tarumajaya bahwa kapasitas kepolisian dalam hal ini adalah sebatas pengawalan pembangunan proyek strategis negara
“Kita disini hanya untuk pengawalan dan pengamanan sesuai surat perintah dari Kapolres, terkait masalah titik lokasi, masalah kompensasi dan lain lain silahkan ajukan kepengadilan, silahkan masyarakat mencari keadilan, tapi jangan menghentikan” ucap salah satu aparat berpangkat Komisaris Polisi dengan tegas
Sementara Boy, tetap pada argumennya mengatakan bahwa pihak PLN telah memaksakan kehendaknya dan tidak pernah berinteraksi langsung dengan masyarakat.
“Kita hanya mempermasalahkan perpindahan jalur yang tidak pernah disosialisasikan, ini jelas ada kepentingan kekuasaan dan pengusaha sehingga jalur yang seharusnya berada di persawahan bisa dipindah ke pemukiman dengan jalur yang lebih panjang. Tentunya ini malah memboroskan uang negara dan dampak sosialnya juga lebih tinggi” ujar Boy saat dikonfirmasi MATAJABAR.COM
Selanjutnya kata dia, warga akan terus berupaya mencari keadilan dan akan terus memperjuangkan hak-haknya sebagai warga negara.
Pantauan media, walau terjadi ketegangan antara warga, situasi tetap terkendali dan kondusif, pelaksana kontraktor terlihat memobilisasi alat alat kerja dan rangka baja menara SUTT.
Saat berita ini dilansir, aktifitas masih berjalan dan info yang didapatkan, warga terdampak akan melakukan pertemuan dikantor desa Setia Mulya pada Selasa, 27/8/24