Tebarkan Bau Tak Sedap, Sejumlah Pedagang Pakaian Di Pasar Seroja Harapan Jaya Bekasi Geram Kios Pakaian Dijadikan Gudang Daging Beku

MATAJABAR.COM, BEKASI UTARA – Diresmikannya revitalisasi tahap ke-2 (Blok B) pasar harapan jaya bekasi utara oleh PJ Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dan Walikota Bekasi Raden Gani Muhammad pada Selasa, 27/12/23 lalu, selain disambut suka cita oleh penerima manfaat juga membawa angin segar bagi pedagang pakaian yang berada di blok A bangunan tahap pertama revitalisasi yang diresmikan Gubernur Ridwan Kamil pada tahun 2022 lalu.

pasalnya, semenjak revitalisasi pasar Harapan Jaya tahap ke-2 dibangun, banyak dikeluhkan para pemilik kios lantaran sepinya daya beli masyarakat yang kemudian berimbas banyaknya kios yang tutup.

Bacaan Lainnya

Harapan dapat meningkatkan omzet penjualan setelah diresmikannya pasar basah harapan jaya tahap 2, ternyata tidak mampu menjadi daya tarik masyarakat untuk membeli meskipun para pedagang pakaian terlihat mulai berbenah membuka kios-kiosnya agar terlihat ramai dan berharap dikunjungi pembeli.

Namun seiringnya berjalannya waktu, harapan dan sejumlah keluhan pedagang pakaian, sepatu, kosmetik dan dagangan kering lainnya semakin tak terkendali layaknya pepatah yang mengatakan Hidup Segan Mati Tak Mau lantaran lesunya pengunjung yang datang.

Ironisnya, keadaan semakin di perparah dengan beralihnya salah satu pungsi dari kios penjual pakaian menjadi kios penyimpanan daging beku, hal ini menunjukan pengelola pasar tidak komitmen terhadap regulasi kesepakan tentang jenis dagangan kering dan dagangan basah.

Kios tersebut, seperti dipaparkan sejumlah pedagang menjadi bukti adanya dugaan jual beli yang dilakukan oleh oknum petugas pasar sehingga terkesan tutup mata dengan penomena seperti ini.

“Jelaslah kami merasa terganggu karena jenis dagangannya berbeda, kan semua sudah diatur untuk peruntukannya, ada apa ini dengan pengelola pasar, kenapa tutup mata ?” Ujar salah satu pedagang diamini oleh pedagang lainnya pada Selasa, 16/01/24.

Keberadaan dagangan basah seperti daging beku menuai protes sejumlah pedagang pakaian, selain menyebarkan bau tidak sedap yang menyengat, banyak pedagang yang merasakan mual dan pusing, terlebih saat Frezzer penyimpanan daging beku itu dibuka..

“Bagaimana ini komitmen pengelola pasar, padahal waktu peresmian Gubernur sudah berpesan untuk menjaga kebersihan agar pengunjung nyaman, ini sama aja mematikan pedagang pakaian karena pembeli jadi males lewat sini, harusnya pengelola pasar komitmen dong, mana dagangan basah dan mana dagangan kering, parah pengelola nya pada tutup mata” omel pedagang lainnya saat mengkonfirmasi kepada media.

Aksi pedagang menutup kios dagangnya sebagai bentuk protes dan kekesalannya karena tidak tahan mencium aroma tidak sedap yang menyengat.

Dari pantauan media MATAJABAR.COM, yang tergabung dalam Forun Jurnaslis Siber Bekasi, tercium aroma bau menyengat, puluhan pedagang yang berada disekitar lokasi mengeluhkan aroma tersebut, bahkan terpantau 6 kios yang berada di blok tempat penyimpanan daging beku tersebut mengaku pusing dan mual sehingga menutup kiosnya,

Kepada media, Para pedagang berharap Pemerintah Kota Bekasi dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi untuk turun ke pasar secara berkala agar memantau penerima manfaat dari progran pasar Jabar juara yang dihibahkan dar Pemprov Jabar Ke Pemkot Bekasi benar-benar tepat sasaran, dan menindak tegas oknum-oknum pasar yang kedapatan menjual belikan kios. (Tahar)

Pos terkait