MATAJABAR.COM,TARUMAJAYA – Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem (PPMC), Ahman Kurniawan dengan melibatkan Pemerintah Desa Segarajaya menggelar rapat kordinasi serta Monitoring dan evaluasi progres kegiatan pembangunan Infrastruktur penataan Kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Paljaya, yang dilaksanakan di Balai Nelayan Ruang Sekretariat Bersama PPI Paljaya Muaratawar Desa Segarajaya Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Rabu 15/11/23.
Selain dihadiri Manager Operasional PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN), Salman, Terlihat hadir dalam rapat kordinasi tersebut, Sekdes Desa Segarajaya, Mahabib, Kapolsek Tarumajaya AKP Akhmadi, Danramil 02/Tarumajaya, Kapten Infantri Sutikno, Kasi Trantib Kecamatan Tarumajaya, Yosa Mirza, Kepala TPI Paljaya, Danposmar Kolinlamil TNI-AL, BPD, Pokdarwis, Kelompok Nelayan, Kepala Dusun, RT dan RW setempat.
Dalam paparannya, Kepala UPTD PPMC, Ahman Kurniawan menegaskan pentingnya sinergitas dalam membangun sebuah persepsi sudut pandang yang sama sehingga pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan penataan PPI Paljaya dapat berjalan dengan baik dan manfaat kedepannya dapat dirasakan oleh masyarakat.
Dijelaskan bahwa Pemprov Jawa Barat melalui UPTD PP Muara Ciasem, mendapatkan lahan di PPI Paljaya seluas 7,4 Hektare hasil penyerahan dari Pemkab Bekasi yang didalamnya selain terdapat pelabuhan atau Pangkalan pendaratan ikan, juga terdapat tempat wisata dan hutan mangrove
“Jadi apapun aktifitas yang berada diwilayah PPI Paljaya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini kami akan mengelola penataan yang 7,4 H agar berdayaguna sesuai dengan kemanfaatannya tanpa harus mengusir wisatanya atau mengusir mangrove nya” jelas Ahman
“Sampai saat ini, di Pemprov di Bekasi tahunya disini adalah pelabuhan, titik. Saya garis bawahi disini adalah pelabuhan, tidak ada itu konservasi, tidak ada itu wisata, namun secara eksistingnya secara kenyataannya ternyata disini ada wisata dan mangrovenya yang mungkin dulunya di jaman milik Kabupaten itu sudah ada” papar Ahman menambahkan.
Untuk itu dirinya berharap diberi kesempatan dan kepercayaan untuk mengelola dan menata lahan tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan memberi kontribusi yang nyata terhadap potensi-potensi yang ada, bahkan pihaknya siap mengalokasikan dana hibah 1 milyar keoada kelompok nelayan.
‘Jika potensinya disini ada wisata jembatan cinta, ya itu kita gali kenapa tidak, jadi mari kita secara bersama membangun sinergitas yang harmonis agar tidak timbul gontok-gontokan lagi, “ ucapnya.
Pada kesempatan itu, Ahman juga menyayangkan timbulnya pandangan negative terkait beredarnya video dan berita online terkait pembabatan pohon mangrove di wilayah konservasi oleh kelompok tertentu.
“Itu tidak benar, disini tidak ada pembabatan mangrove diwilayah konservasi PPI Paljaya, yang kami tebang itu ada dilahan Pemprov Jabar yang berada di UPTD PPI Paljaya, itu juga untuk pembangunan kios untuk pedagang yang akan menunjang Ekowisata Mangrove,” jelasnya.
Sementara, Kapolsek dan Danramil yang turut hadir dalam Monitoring dan evaluasi dengan nada yang sama menghimbau agar kelompok-kelompok yang terlibat dalam penataan PPI Paljaya dapat menciptakan suasana aman dan kondusif serta tidak melakukan tindakan pidana.
Ditempat yang sama, Mahabib, mewakili pemerintah Desa Segarajaya siap bersinergi mendukung progres penataan PPI Paljaya agar kedepannya slogan bahwa negara harus hadir tidak sekedar seremonial saja tetapi benar-benar hadir dalam berkontribusi secara nyata di setiap pembangunan yang ada diwilayahnya.
Terpisah, Manager Operasional PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara, Salman saat dikonfirmasi MATAJABAR.COM dilokasi PPI menepis tudingan bahwa pihaknya melakukan pembabatan pohon mangrove dilahan konservasi saat melaksanakan pembangunan infrastruktur seperti yang diberitakan media online
“Itu tidak benar, apa yang kami lakukan itu sesuai dengan arahan yang berlaku dikawasan PPI Paljaya, dan itu sudah sesuai dengan Site Plan yang termasuk dalam kerjasama dengan Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Jabar. Jadi yang kami kerjakan sudah sesuai dengan arahan yang ada”jelas Salman. (Tahar)