Event Festival Peduli Sampah Nasional 2023, Mentri KLHK Adakan Kunjungan Ke FajarPaper

MATAJABAR.COM,KABUPATEN BEKASI –  PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FajarPaper), produsen kertas kemasan terkemuka yang merupakan anggota dari SCGP di Indonesia, ikut memeriahkan Festival Peduli Sampah Nasional (FSPN) 2023 dengan menggelar booth pameran yang berlangsung di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Jakarta, selama 4 hari terhitung tanggal 13 sd. 16 Juni 2023 lalu.

Festival Peduli Sampah Nasional 2023 merupakan rangkaian dari kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang dilaksanakan untuk ketiga kalinya.

Bacaan Lainnya

Dan pelaksanaan festival pada tahun ini menjadi istimewa karena sebagaimana tema hari Lingkungan Hidup Sedunia yakni ‘Solusi untuk Polusi Plastik/Solution to Plastic Polution’ dengan mengusung kampanye #beatplasticsolution.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)- Siti Nurbaya Bakar dan Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (B3)- Rosa Vivien Ratnawati.

Dalam sambutannya Siti Nurbaya mengungkapkan bahwa Indonesia terus mengikuti perkembangan tentang semakin pentingnya masalah kesampahan secara nasional dan internasional dengan berbagai langkah dan kebijakan yang diambil pemerintah.

Dirinya mengungkapkan bahwa  tingkat polusi plastik meningkat cepat, hal ini merupakan masalah lingkungan global yang serius.

Pada sektor limbah sampah, Indonesia menargetkan penurunan tingkat emisi gas rumah kaca dengan mendalami dan memperluas strategi reduce, reuse, dan recycle mengunakan skema pengelolaan sampah.

Selain itu kita juga mengoptimalkan rantai nilai pengolaan sampah di sumber dengan penerapan ekonomi sirkular, dan membangun industrialisasi penanganan sampah melalui pemanfaatan teknologi dan peningkatan pengelolaan sampah yang dikelola secara professional dan terintegrasi, ucapnya.

Dan semua itu diorientasikan untuk sampah plastik menjadi pendekatan reuse, recycle, reorient, dan diversity, lanjutnya.

Sementara itu, Rosa Vivien Ratnawati selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (B3) mengungkapkan “Festival Peduli Sampah Nasional diharapkan dapat menjadi platform dan forum bersama dalam memberikan solusi pada pelaksanaan aksi, ujarnya.

Lanjutnya, FajarPaper mengambil bagian dalam Festival Peduli Sampah Nasional 2023 untuk menampilkan sampel hasil produksi kertas kemasan dari bahan baku daur ulang, pellet plastic, serta menampilkan profil perusahaan dan kegiatan CSR yang dilakukan oleh FajarPaper.

Seperti diketahui, FajarPaper merupakan salah satu produsen kertas kemasan dengan proses daur ulang sebagai proses produksinya, serta menggunakan 100% kertas daur ulang sebagai bahan baku produksi.

Sebagai upaya untuk mengoptimalkan pengolaan sampah, FajarPaper mengolah limbah plastik yang berasal dari sisa bahan baku produksi dan menghasilkan pellet plastic.

Sementara pellet plastic dapat dijadikan berbagai bahan baku produk plastik daur ulang di industri plastik dan sebagian dijadikan granular sebagai subtitusi bahan bakar di boiler batu bara.

Tahapan yang cukup rumit ini merupakan upaya Fajar Paper untuk tetap menerapkan proses produksi yang berwawasan lingkungan.

Jefri D. Tambunan selaku HR Strategic & Business Partner General Manager PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk mengatakan bahwa FajarPaper  30% dari hasil produksinya diekspor ke manca negara, senantiasa berkomitmen untuk mendukung kemajuan Indonesia melalui berbagai kegiatan CSR perusahaan dibidang ekonomi, kesehatan, infrastruktur, pendidikan, maupun lingkungan, papar Jefri dalam keterangan persnya pada Jumat  (23/6/2023).

Dalam bidang Pendidikan, FajarPaper telah berpartisipasi dalam berbagai program renovasi sekolah dan pemberian bantuan alat tulis dan beasiswa, dan juga bidang lainnya seperti sosial, pemberdayaan masyarakat dengan program ekonomi sirkular dan lingkungan melalui program GEMARI BUMITANIK (Gerakan masyarakat mandiri melalui budidaya maggot, ikan, dan tanaman hidroponik) dengan menggunakan sampah organik dari limbah rumah tangga sebagai pakan maggot, dan juga program lainnya. (Ayu/red)

Pos terkait