MATAJABAR. COM – Sebanyak 36 calon Jemaah Umrah asal Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat terlantar di salah satu hotel wilayah Bekasi Timjur Kota Bekasi, Sabtu (25/3/23). Mereka dijanjikan berangkat umrah sejak 10 Maret 2022.
Salah satu calon Jemaah Umrah Riyadi Kusmadani mengatakan, mereka telah membayar uang ke seseorang bernama Erna yang mengaku sebagai marketing dari Biro Travel PT Rihlah Assofa Amanah. Para calon Jemaah Umrah membayarkan kewajiban untuk berangkat ke Tanah Suci bervariatif mulai dari Rp34-35 juta.
“Awalnya saya dan para jemaah dijanjikan oleh Ibu Erna asal Pemangkat untuk berangkat tanggal 10 Maret, dari Pontianak ke Jakarta, Jakarta ke Jeddah,” kata Riyadi dilansir TIMENEWS.co.id dari beritasatu.com, Ahad (26/3/23).
Namun, lanjut dia, setelah berhari-hari para calon jemaah justru sempat ditempatkan salah satu penampungan TKI wilayah Bekasi.
Berangkat pertama di hari keempat di hari Senin saya 20 orang sama jemaah, 16 jemaah tinggal datang kami di Bekasi saya dan kawan-kawan habis di Bandara menunggu di Bandara untuk dijemput ada sekitar 4 sampai 5 jam menunggu di Bandara. Habis itu kami di Bandara dibawa ke Bekasi, kemudian dibawa ke tempat pelatihan TKI saya tidak tahu di mana kampungnya itu,” tutur Riyadi.
“Iya Ibu Erna ngaku sebagai marketing pemasaran dari pihak PT Rihlah Assofa Amanah. Setelah kami datang ke Jakarta kumpul dengan dua rombongan kami telepon pihak PT Rihlah manajer telepon perwakilannya datang dia ngomong bahwa PT Rihlah tidak ada kerja sama dengan atas nama Erna maupun Firman. Setelah di sini Firman bertanggungjawab menghandle semua dari si Erna diambilalih. Tiba hari Selasa jemaah 16 orang datang lagi ke Jakarta. Di hati 16 orang kawan-kawan itu yang 20 orang ini menyusul ke Bandara langsung ke Jeddah, rupanya diantar lagi ke Bekasi tempat kami,” lanjutnya.
Menurut dia, para calon Jemaah Umrah sempat diberikan angin segar kembali untuk diberangkatkan tanggal 23 Maret 2023. Namun sampai saat ini belum ada kejelasan terkait janji tersebut.
“Datang lagi si Firman ke tempat kami mengobral janji yang manis, katanya insya Allah tanggal 23 tapi sampai sekarang tidak berangkat. Kemudian janji lagi tanggal 25 berangkat, tapi malam ini Firman berjanji mau datang ke tempat penginapan kami dia tidak datang. Firman itu adalah pengecut dan penipu, saya merasa dia penipu,” ungkapnya.
Diakui Riyadi Kusmadani, sebagian calon Jemaah Umrah telah membayar biaya tersebut sejak sebelum pandemi Covid-19. Menurutnya, sampai diberangkatkan di Jakarta mereka belum memegang visa untuk umrah. “Katanya visa sudah diurus sampai sekarang paspor sudah ada tapi tidak ada visa. Gak pegang visa umrah,” sambungnya.
Adapun hingga kini mereka belum mendapatkan kejelasan terkait sampai kapan di Kota Bekasi Para calon Jemaah Umrah masih menunggu itikad baik dari biro perjalanan untuk mengembalikan uang dan dipulangkan ke Kabupaten Sambas.
“Kalau saya ingin pertama ingin pulang kalau bisa secara kekeluargaan pulangkan uang kami. Kalau tidak bisa mungkin lapor ke polisi,” pungkasnya.