MATAJABAR.COM,TARUMAJAYA – Akselerasi percepatan vaksinasi nasional diharapkan mampu meningkatkan Herd Immunity atau Kekebalan Kelompok terhadap Masyarakat, dengan demikian, terbentuknya kekebalan kelompok di masyarakat dapat mengubah situasi putusnya mata rantai penularan dan penyebaran Covid-19.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kemeterian Kesehatan melalui Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, UPTD Puskesmas Tarumajaya kembali melaksanakan penelitian tingkat kekebalan kelompok masyarakat terhadap COVID-19 tahap ke-2 dengan mengambil sampel darah dari sejumlah warga masyarakat terpilih.
Sebelumnya, Zero Survay Tahap ke-1 dilaksanakan di Plaza Kantor Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi Jawa Barat, Pada Selasa 2/11/21 lalu.
Pengambilan sampel darah tahap ke-2 dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dengan melibatkan UPTD Puskesmas Tarumajaya, Bidan Desa dan Tim Puspa di Aula Gedung Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi Jawa Barat, Rabu 13/7/22.
Seperti diketahui, prinsip vaksinasi adalah memproteksi orang yang sudah divaksin agar memiliki antibody untuk melindungi diri dari paparan berikutnya. Dan prinsip lainnya adalah untuk membangun herd immunity (kekebalan kelompok). Namun demikian, kekebalan kelompok hanya akan terjadi jika dua per tiga populasi sudah memproduksi antibody dalam tubuhnya pada waktu atau periode yang sama.
Tim Survailans dari Pelayanan Kesehatan Tarumajaya, Iis Ratnaningrat Amd.Keb, mengatakan bahwa kegiatan yang tengah dilaksanakan tersebut merupakan Sero Survey untuk Herd Immunity yang tujuannya adalah mengukur tingkat kekebalan warga masyarakat Indonesia (Responden).
“Ini adalah program kerja Kementerian Kesehatan, hasilnya nanti akan di teliti. sedangkan kapasitas UPTD Puskesmas Tarumajaya bersama Pemerintah Desa Segarajaya hanya menyiapkan sarana tempat nya saja” Jelas Iis didampingi Bidan Desa Mahrunisa Am.Keb
“Sementara masyarakat terpilih, itu sudah di tentukan langsung dari Kemendagri melalui dinas kependudukan catatan sipil Kabupaten Bekasi sehingga muncullah nama-nama yang terdaftar untuk menjadi sampel, jumlahnya ada 19 warga usia dari 65 – 9 tahun yang terpilih secara acak dari Kecamatan Tarumajaya, hanya saja ada 3 orang yang tidak hadir karena ada halangan, jadi totalnya ada 16 orang”jelas Iis.
Sementara dari keterangan Dinas Kesehatan mengatakan bahwa Kegiatan tersebut tujuannya adalah mengambil sampel untuk mengetahui imunitas kelompok masyarakat, untuk mengetahui sampai sejauh mana upaya yang telah kita lakukan terkait dengan imunitas pasca COVID-19. (Tahar)