Tidak Ada Tempat Mengadu, Warga Terdampak Jaringan PT. PLN SUTT 150 KV Di Desa Setia Mulya Tarumajaya Gelar ISTIGHOSAH Minta Pindahkan Lokasi

Sejumlah warga terdampak pembangunan saluran udara tegangan tinggi 150 KV milik PT. PLN mengadakan Istighosah doa bersama di Masjid Hijrah Lilkhairat Kampung Pomahan Desa Setia Mulya Kecamatan Tarumajaya

MATAJABAR.COM, TARUMAJAYA – Seolah tak ada tempat mengadu, sejumlah warga dari perwakilan tujuh Kavling yang berada di kampung Pomahan Desa Setia Mulya secara berjamaah menggelarr Istighosah atau Doa bersama untuk pindah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)150 KV yang digelar di Masjid Hijrah Lilkhairot Kavling Gapura Permai Desa Setia Mulya Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi. Selasa 18/1/22 malam.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh warga terdampak, di paparkan Wira, warga setempat sebagai bentuk ikhtiar dan usaha dari masyarakat yang terus berjuang menyuarakan penolakannya terhadap rencana pembangunan Tower SUTT yang melintasi pemukiman padat penduduk di Kampung Pomahan Desa Setia Mulya tanpa adanya sosialisasi dan pemberitahuan sebelumnya.

Bacaan Lainnya

“Kita ini masyarakat sudah berulang kali melakukan aksi dan bahkan sudah berkirim surat ke PLN, desakan untuk percepatan penyelesaian juga berkali-kali ditanyakan kedesa, tapi jawabannya tidak ada yang pasti, PLN terkesan hanya mau berlindung di Pemerintahan Desa, sehingga masyarakat jadi terbentur dan secara tidak langsung menganggap ada kongkalikong akibat ulah kebisuan PT. PLN” ucap Wira kepada MATAJABAR.COM

“Alhamdulillah, semalam hadir perwakilan dari warga terdampak untuk Istighosah atau doa bersama di Masjid, kami semua berdoa meminta kepada Allah SWT agar dikuatkan dalam berjuang, kami mengadu kepada Allah karena mulai dari PLN dan Pemerintah semuanya bisu” Pungkas Pria yang merupakan salah satu pengurus di PPPKRI-Bela Negara perwakilan Bekasi.

Ditempat yang sama, Mulyadi alias Boy merasa bersyukur dapat melaksanakan Istighosah bersama, kegiatan ini menurut dia merupakan bagian dari perjuangan setelah sebelumnya melakukan serangkaian aksi penolakan kesewenangan PT. PLN berupa  penyegelan tapak pondasi Tower, pemasangan spanduk penolakan dan juga berkirim surat kesejumlah piihak.

“Tapi pihak PLN sampai saat tidak merespon sama sekali, apa mata budeg atau tidak punya hati sehingga suara kami ini sama sekali tidak pernah di anggap, jadi sekarang tekad kami tidak lagi menghendaki adanya sosialisasi yang kami inginkan adalah pindahkan, titik.” Ujar Boy dengan tegas.

(Tahar)

Pos terkait