MATAJABAR.COM,TARUMAJAYA – Mengawali tahun Baru 2022, sejumlah Masyarakat terdampak pembangunan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV milik Perusahan Listrik Negara (PT PLN) secara beramai-ramai kembali melampiaskan kekecewaannya dengan memasang garis line dan papan spanduk Tolak SUTT sebagai simbol penolakan masyarakat kampung Pomahan Desa Setia Mulya Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi Minggu 2/1/22
Aksi penolakan massa tersebut diikuti oleh sejumlah warga gabungan dari kampung Pomahan Kavling H. Samsuri, Kavling Muslim, Kavling Cipta Teduh, Kavling Mamdiri dan Kavling Gapura Permai yang kemudian diikuti dengan aksi segel pondasi tapak Tower SUTT milik PT. PLN bertegangan 150.000 Volt.
Mulyadi Alias Boy, mewakili Masyarakat terdampak kepada MATAJABAR.COM menegaskan bahwa warga kampung Pomahan secara bersama-sama telah Menyatukan suara penolakannya dengan menyertakan beberapa perwakilan warga terdampak dari Kavling -Kavling yang terlintasi jaringan SUTT 150.000 Volt.
“Ini menjawab isu bahwa kami warga terdampak terkotak-kotak dan tidak kompak, aksi ini juga murni dari warga terdampak yang merasa takut tinggal di bawah kabel berkekuatan lima ratus kali lipat lebih dari aliran tegangan di rumah-rumah yang hanya 220 Volt.” Beber Boy
Sementara Haris, didampingi Wira ditempat yang sama menyebutkan bahwa apa yang dilakukan masyarakat merupakan reaksi atas sikap PLN dan Pemerintah setempat yang tidak sepenuh hati mendengar keluhan dan aspirasi masyarakat.
“Pada aksi sebelum nya, Masyarakat secara beramai-ramai telah menyegel pondasi tapak Tower SUTT 150 KV tujuannya adalah untuk memancing reaksi kebisuan PT. PLN. Tapi nyatanya mereka tetap tidak tergerak, jadi hari ini warga ramai-ramai kembali menyegel lebih banyak lagi pondasi tapak SUTT, dan aksi ini akan terus berlanjut sampai adanya penyelesaian dengan masyarakat.” Ucap Haris di sambut yel-yel penolakan oleh warga terdampak.
Untuk menghindari timbulnya hal-hal yang tidak di inginkan, jajaran kepolisian sektor Tarumajaya melalui Kanit Reskrim IPDA Deto meminta kepada masyarakat yang terlibat aksi penolakan agar tetap menjaga suasana aman dan kondusif serta tidak melakukan pengerusakan dan aksi anarkis
“Silahkan berjuang tapi tidak dengan jalan yang anarkis dan melakukan tindakan pengerusakan, apa yang menjadi aspirasi masyarakat terkait pembangunan saluran udara tegangan tinggi akan disampaikan kepada pihak terkait sebatas kemampuannya “Ucap Deto memberi arahan.
Dari pantauan MATAJABAR.COM, Aksi penolakan pembangunan Tower SUTT disambut antusias oleh masyarakat terdampak dan berdasarkan informasi, aksi unjuk rasa penolakan ini akan terus berlanjut hingga ke pemerintah Desa maupun Kecamatan Tarumajaya.
(Tahar)