Menuju Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen, UPTD Puskes Tarumajaya Gelar Tes Swab Antigen COVID-19 Terhadap Pelajar SMPN 1 Tarumajaya

MATAJABAR.COM,TARUMAJAYA – Sebagai langkah evaluasi sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dan antisipasi terjadinya Cluster COVID-19 di sekolah, UPTD Puskesmas Tarumajaya bersama Tim Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) menyelenggarakan Screening COVID-19 Swab Antigen secara acak terhadap 272 siswa-siswi pelajar SMP Negeri 1 yang terletak di Desa Pantai Makmur Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Selasa 23/11/21.

Ketua Tim Swaber Pelayanan Kesehatan Tarumajaya, Iis Ratnaningrat di dampingi Ketua UKS Nakes Puskesmas Tarumajaya, Drg Nurhayati

Bacaan Lainnya

dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan Swab Antigen yang dilakukan secara acak terhadap pelajar SMPN 1 Tarumajaya merupakan tinda lanjut terbitnya Surat Edaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi prihal antisipasi terjadinya cluster COVID-19 di Sekolah

Jadi sebagai bentuk kewaspadaan kami dari Puskes Tarumajaya dan Surveilans terhadap penyebaran COVID-19 yang dilaksanakan sekarang ini adalah untuk mendeteksi persebaran virus Corona dalam uji coba PTM terbatas tersebut, dan Alhamdulillah hasil Screening Test Swab antigen, kesemuanya terdeksi Negatif” jelas Iis Ratnaningrat saat di konfirmasi MATAJABAR.COM di gedung sekolah SMPN 1 Tarumajaya

Ditempat yang sama, Tri Suyanti wakil kesiswaan SMPN 1 Tarumajaya mengaku gembira dan menyambut baik upaya pemerintah khususnya Dinas Kesehatan dan Puskes Tarumajaya untuk melaksanakan Screening COVID-19 di Sekolahnya.

“Dari sejak pelaksanaan awal Swab Tes Antigen, saya  sebagai guru sempat merasa khawatir dengan hasil tes Swab  yang dilakukan secara random (acak – red) tersebut, namun syukur Alhamdulillah hasil tes swab antigen semuanya negatif “ ujarnya senang.

Masih kata dia, dengan hasil negatif  dari seperempat total jumlah keseluruhan siswa, hasil ini dapat mewakili sekolah yang berada di Tarumajaya .

“Dengan hasil ini , langkah antisipasi penyebaran COVID-19 disekolah, sejumlah aturan Protokol kesehatan masih dengan ketat kami laksanakan, tidak hanya soal pemakaian Masker tapi Sosial Distancing (jaga jarak) juga sering kali kami ingatkan” kata Tri menambahkan

“Mudah-mudahan dengan hasil tes swab antigen ini ada keputusan untuk mengajukan penambahan jam pelajaran, ke dinas terkait,” jelas dia.

Diketahui saat ini Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di sekolah dilaksanakan dengan jumlah siswa hanya 50 persen dari kapasitas setiap ruang. PTM pun digelar dengan sistem dua shift, yakni di pagi dan siang. Setiap shift pembelajaran berlangsung selama tiga jam.

(Tahar)

Pos terkait