MATAJABAR.COM, TARUMAJAYA –Dengan terlaksananya kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Badan Permusyawaratan Desa (BPD) tingkat Kecamatan Tarumajaya Tahun Anggaran 2021 diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas aparatur di lingkungan pemerintah desa, guna mendukung kebijakan serta regulasi baru pemerintah daerah dan pemerintah pusat
Namun kegiatan Bimtek BPD kali ini, seperti dijelaskan Ketua Forum BPD Kecamatan, Zaid Husain kepada MATAJABAR.COM, jauh berbeda dari kegiatan Bintek BPD sebelumnya, selain di haruskan adanya pihak ketiga (Event Organizer / EO)Bimtek kali ini juga melibatkan Kepala Desa dan kehadiran Camat
“Jadi untuk pelaksanaan Bimtek kali ini, saya rasa jauh lebih baik dari kegiatan Bintek BPD sebelumnya, baik dari segi materinya, narasumbernya dan suasananya juga lebih hidup, yang tidak kalah penting adalah hadirnya Kepala Desa dan Camat nya. Jadi di situ ada diskusi langsung antara BPD dengan Kepala Desa” jelas Zaid saat di konfirmasi MATAJABAR.COM, lewat Handphone selularnya Senen 15/11/21.
Dengan ungkapan yang sama, Ketua Kordinator pelaksana Bimtek, H. Dasuki mengaku puas terkait terlaksananya kegiatan Bintek oleh EO
“Untuk kali ini, saya menilai jauh lebih baik dariBimtek sebelumnya, kalau ada yang mengaku tidak puas dengan keterlibatan EO, waduh, itu siapa orangnya yah.” Katanya balik bertanya heran.
Komentar positif yang di lontarkan Ketua Forum BPD Kecamatan Tarumajaya dan Ketua Kordinator pelaksana tersebut sebagai klarifikasi atau sanggahan adanya ketidak puasan dari beberapa anggota BPD peserta Bimtek yang menginformasikan kepada Media MATAJABAR.COM
Adapun anggota BPD peserta Bimtek yang tidak merasa puas, mengatakan perlunya evaluasi menyeluruh tentang keterlibatan EO dan harus segera dilaporkan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) penggunaan anggaran secara tertulis pada masing-masing BPD Desa peserta Bintek
“Saya tidak pungkiri, secara keseluruhan isi materi dari Bimtek kali ini jauh lebih baik, hanya saja, sebagai anggota BPD saya menilai adanya keterlibatan EO, jelas-jelas tidak ada nilai edukasi nya kepada BPD, dari segi penyiapan anggaran saja tidak mempengaruhi kualitas penyelenggaraanBimtek seperti tahun-tahun sebelumnya, lalu dimana letak efesiensinya bila makannya saja pake tempe tepung dan ikan mujair” ujarnya seraya tertawa saat dikonfirmasi MATAJABAR.COM.
“Harus ada evaluasi lanjutan terkait dengan keterlibatan EO dalam pelaksanaan Bimtek kali ini, terlebih kocek yang dikeluarkan dari Alokasi Dana Desa (ADD) itu besarnya 30 juta per BPD dari tiap-tiap desa, artinya kalau ada 8 Desa di wilayah Kecamatan Tarumajaya tinggal dikalikan saja 30 juta dikali 8, lumayan besar kan jumlahnya,”Paparnya seraya berpesan untuk tidak mencantumkan namanya.
Sementara anggota BPD lainnya yang juga enggan disebut namanya memaklumi bila ada rasa puas dan ketidak puasan dalam suatu kegiatan itu kerap terjadi, namun tetap harus jadi evaluasi menyeluruh untuk menjadi lebih baik di kegiatan mendatang
“Hanya saja, karena ini baru kali pertama menggunakan pihak lain sebagai pelaksana (EO), ya kita ikuti, tapi jujur memang masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, kitakan awalnya belum tau akan seperti apa, intinya memang ada beberapa temen yang menilai kurang maksimal dengan anggaran sebanyak itu, terutama masalah sajian Konsumsinya” jelas Anggota BPD lainnya berkomentar.
(Tahar)