MATAJABAR.COM,TARUMAJAYA – Pemerintah, melalui program percepatan vaksinasi nasional diharapkan mampu meningkatkan Herd Immunity atau Kekebalan Kelompok terhadap Masyarakat, dengan demikian, terbentuknya kekebalan kelompok di masyarakat dapat mengubah situasi yang bertujuan putusnya mata rantai penularan dan penyebaran Covid-19.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kemeterian Dalam Negeri, melalui Prodia dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Kesehatan serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melaksanakan penelitian tingkat kekebalan kelompok masyarakat terhadap COVID-19 dengan menyertakan sampel dari sejumlah Warga Masyarakat terpilih yang dilaksanakan di Plaza Kantor Kecamatan Taruamajaya, Kabupaten Bekasi Jawa Batat, Pada Selasa 2/11/21
Seperti diketahui prinsip vaksinasi adalah memproteksi orang yang sudah divaksin agar memiliki antibody untuk melindungi diri dari paparan berikutnya. Dan prinsip lainnya adalah untuk membangun herd immunity (kekebalan kelompok). Namun demikian, kekebalan kelompok hanya akan terjadi jika dua per tiga populasi sudah memproduksi antibiody dalam tubuhnya pada waktu atau periode yang sama.
Dikonfirmasi MATAJABAR.COM, Kepala Dinas DMPD Kabupaten Bekasi Ida Farida mengatakan bahwa kegiatan yang tengah dilaksanakan tersebut merupakan Zero Survey untuk Herd Immunity yang dilakukan diseluruh Indonesia, Kabupaten Bekasi menjadi salah satu sampel untuk di lakukan zero Survey, tujuannya untuk mengukur tingkat kekebalan warga masyarakat (Responden).
“Ini adalah program kerja sama Kementerian Dalam Negeri dengan PRODIA, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Hasilnya nanti akan di bawa ke Jakarta untuk di telititi. Kapasitas Pemerintah Daerah hanya menyiapkan sarana tempat dan mobilisasi masyarakatnya” Jelas Ida
“Sementara masyarakatnya sendiri, sudah di tentukan langsung Kemendagri hasil dari dinas kependudukan catatan sipil Kabupaten Bekasi sehingga muncullah nama-nama yang terdaftar untuk menjadi sampel, diluar itu gak bisa. Jadi hanya Ada 12 Kecamatan, 18 Desa yang sampelnya di ambil secara acak sebanyak 20 orang perdesa.” Pungkasnya.
Ditempat yang sama, Camat Tarumajaya Dede Mauludin HS dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada pihak pihak terkait yang turut serta mensukseskan penyelenggaran Survey penelitian tingkat kekebalan kelompok yang melibatkan warga desa Segarajaya Kecamatan Tarumajaya dan juga warga Desa Sukatenang Kecamatan Sukawangi
“Kegiatan ini tujuannya adalah mengambil sampel untuk mengetahui imunitas masyarakat, yang di ambil secara random atau secara acak. Ini merupakan kegiatan langsung dari Kemendagri – RI bekerjasama dengan Prodia untuk mengetahui sampai sejauh mana upaya yang telah kita lakukan terkait dengan imunitas pasca COVID-19” tuturnya dalam sambutan pembukaan.
Pantauan MATAJABAR.COM, Dalam kegiatan tersebut, para peserta koresponden dilakukan wawancara dan mengisi kuesioner serta pengambilan sampel darah untuk mengetahui kadar kekebalan dalam tubuh. Selain itu para peserta mendapat voucher belanja dari Prodia senilai Rp. 50.000 yang dapat di tukarkan di Imdo Mart / Ceria Mart
Terlihat hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah Perangkat Daerah, diantaranya adalah Asisten Pemerintahan dan Kesra, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Kesehatan serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Prodia Harapan Indah, UPTD Puskesmas Tarumajaya dan Sekdes Segarajaya
(Tahar)