MATAJABAR.COM, TARUMAJAYA – Di yakini adanya masalah keterlambatan pembayaran, PT Hutama Karya (HK) selaku kontraktor pembangunan penambahan kapasitas daya PLTGU – PJB Ubang Muara Tawar Blok 2,3 & 4 650 MW, terancam di demo sejumlah Sub-Kontraktor yang terlibat dalam Project PT PJB Ubang Muara Tawar Desa Segarajaya Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. pada Sabtu 24/4/21.
Sebelumnya, PT. PPU yang merupakan Sub-Kontraktor PT. JEL, akhirnya mogok kerja dengan melakukan aksi unjuk rasa dengan mendatangi kantor PT. JEL yang merupakan Subkon dari PT Hutama Karya (HK)
Ironisnya, PT HK sendiri sudah beberapa kali didemo oleh pekerja dari sejumlah Sub-Kontraktor yang terlibat dalam Proyek PT PJB Ubang Muara Tawar
Dari pengakuan salah satu pekerja yang enggan di sebut namanya, kepada MATAJABAR.COM mengatakan bahwa Perusahaannya terpaksa menghentikan kegiatannya akibat dampak terlambatnya pembayaran ke mereka,
“Yang saya tau ada pekerja dari pekerjaan baja yang merupakan Subkon PT HK yang sudah berhenti dari kegiatan, selain itu ada beberapa pekerja pondasi sipil juga sudah tidak bekerja karena belum mendapat bayaran” ujarnya enggan menyebut nama Subkon yang di maksud.
“Tidak itu saja, ada kejadian mobil operasional milik dari salah satu Subkon dijadikan alat jaminan karena terkendala masalah pembayaran hutang di warung” jelasnya kepada MATAJABAR.COM.
Saat dikonfirmasi, Sindu Adi Pradono selaku Humas PT Hutama Karya (persero) Project Muara Tawar membenarkan adanya insiden mogok kerja dan sejumlah aksi unjuk rasa tersebut
“Namun kapasitas kami, tidak terlalu jauh ikut campur dalam permasalahan pembayaran tersebut, tapi apa yang dikeluhkan pekerja dan Subkon akan kami sampaikan ke managent PT Hutama Karya Pusat”” jelas Sindhu kepada MATAJABAR.COM di ruang kerjanya. (Tahar)
